Bali: land of the dancing monkeys here I come!

Tanah yang dijejak saat ini adalah Bali. Bali, land of the dancing monkeys here I come! begitu kata penyair Saut Situmorang. Acara saya kali ini adalah Summer School, bareng kawan-kawan dari Haverford University. Saya masih terkapar di hotel, dan menyesuaikan kondisi badan dengan nuansa baru, udara, tanah dan air yang berbeda. Selamat tinggal dulu sementara untuk Jogja... dua bulan lagi baru saya pulang... i wana enjoy my trip and study.



Saya jadi ingat puisi Saut, maka saya baca keras-keras di kamar hotel:




Arak Bali
-untuk kawan-kawan di CAK

dengan bisul di pantat
dan kepala penat
aku, pemabuk yang kebetulan suka puisi,
diturunkan sang Garuda di tanah Bali

"halo, mister, taxi! taxi!"
"maaf, pak, saya cari bemo saja".
thanks, anyway, for my drunken identity!

dalam bemo, mandi keringatan
bau kretek dan menyan
mengantarku ke Legian

Bali, land of the dancing monkeys
here I come!

antara postcard postcard dan bule bule setengah telanjang
rambut kusutku nyangkut
di rak rak souvenir pinggir jalan

di bawah matahari Bali
aku mabuk sendiri
hanya daftar daftar kurs mata uang asing

dan anjing anjing kurus kurapan
menemaniku menyusuri
hangover gang gang Kuta-Legian

Bali, tempat para dewa main catur
dengan manusia
terimalah sesaji sajakku ini
walau Miles dan Bob Marley
tak ada di sini
gamelan motor motor sewaan di jalanan
cukup jadi musik upacara

lalu, marilah kita
nonton sunset-mu bersama sama!

(Legian, Januari 1997)


Denpasar, Juni 2009